Kepo? Good or Bad?

Hujan hujan kecil, dingin, sepi, singgle....
Setelah perjalanan beribu - ribu senti mencari kitab suci inspirasi, akhirnya tercetuslah motivasi buat bloging diatara UAS yang masih menyisakan 5 roka'at.
It's about "kepo"
Kenapa kepo?


Jujur gue sendiri adalah seorang yang kepoan tapi juga nggak suka kalo di kepoin. Biasanya ketidaksukaan gue dikepoin itu berlatar berlakang pada beberapa aspek aspek nilai sosial [mendramatisir]. Yang pertama adalah kepo yang retoris dan yang kedua adalah kepo about personal live, terlebih lagi "Love Live" [Bahasa Indonesia : Cinta langsung/ Bukan cinta satu malam :v]

Mari bahas tentang kepo retoris...
Menurut guru Bahasa Indonesia gue, sesuatu hal hal yang retoris itu nggak butuh jawaban. Terganggu nggak kalo ada seseorang yang entah mungkin mau curi perhatian elo atau entahlah apa yang dia inginkan, tapi hasratnya buat kepo itu bagai soal matematika, satu soal, bisa beranak banyak. Ya kalo pertanyaannya berbobot, nah ini '.'

Contohnya loe ngajakin seorang sahabat ke rumah loe sebut saja Gepeng. Loe punya sesuatu hal baru buat di pamerin atau semacamnya, sebut saja radio tenaga surya. Si Gepeng memulai sesi pertanyaan...

Gepeng : "Wah keren nih, beli dimana?"
Gue : "Dihatimu"
Gepeng : "Ahh masa sih, dihatimu itu daerah mana?"
Gue : "Ahh elu nggak peka!"
Gepeng : "Peka itu maksudnya apa?"
Gue : "Ntahlah, cari aja di KBBI"
Gepeng : "KBBI kepanjangannya apa?"
Gue : "Kamus besar bahasa indonesia bego!"
Gepeng : "Ahh jangan becanda, masa kamus bego, emang nggak sekolah?"
Gue : "Elu tu yang nggak sekolah!"
Gepeng : "Lah sekarang kan lagi dirumah lu ngeliat radio... ehh ini beli dimana?"
Gue : "Serahlu_-"
*dan kalian tau kelanjutannya bakal gimana*

Yes, gue rasa ini bukan cuma hasrat kekepoan semata, melainkan emang otaknya lagi nggak kesambung ke stopkontaknya aja... [kalo kalian pernah nonton spongebob, kalian bisa anggap otaknya Gepeng mereknya sama kaya otaknya partick]

Jenis kepo nggak gue suka selanjutnya adalah kepo about love live. Biasanya penganut paham ini adalah temen - temen atau sahabat - sahabat loe sendiri. Tujuannya ada dua, mereka takut kehilangan loe sebagai sahabat atau mereka takut tersaingi :v

Tiap ada yang deket ama loe pasti dikepoin dulu, pertanyaannya paling nggak muluk - muluk soalnya takut ketauan kalau mereka lagi menjalankan misi rahasia. Dalam kasus dan misi yang lebih besar, bukan cuma loe yang bakal di kepoin, tapi bisa jadi gebetanlu juga bakal kena interogasi dari para penganut kepo macam ini. 

Sebenernya bahaya juga kalo terlalu kepo macam ini. Bisa jadi aliran ini jadi sesat, sehingga mencegah korban dapet menjalankan rencana buat lebih deket sama gebetan. Kedok sok cool pas jalan di depan gebetan jadi terbongkar, ketika mereka pada iseng bilang "cieeee", gue yang mau bilang "apasih", jadi takut salah tingkah.

Contoh lain, adalah pembongkaran chat. Kalo gue, ini juga sering, tapi akhir akhir ini jadi jarang karena emang nggak ada pointnya. Entah nilai moralnya apa, tapi tetep, bongkar chat atau hack status medsos temen punya penikmat tersendiri.

Entah kesimpulannya apa, kepo itu ada yang baik dan ada juga efek buruknya. Syukurlah kasus kekepoan di indonesia masih dibawah angka abnormal. Ini patut dipertahankan gaes! jadilah generasi muda nusantara dengan kekepoan yang ber-faedah. Jangan sampai KPK harus sampai turun tangan memberantas semua oknum kepo yang tak bertanggung jawab.

Buat yang merasa dirinya masih kepoan kaya gue, tolonglah jadi lebih bijak dalam mengendalikan bakat dalam bertanya. Nggak usah sebijak Mario teguh juga nggak apa - apa yang penting jangan buat keponya kamu buat nasib korbanmu jadi nggak lebih baik dari kamu... ingatlah apa yang biologi ajarkan... jadilah saling menguntungkan layaknya simbiosis mutualisme, dan jangan merugikan layaknya simbiosis parasitisme. 



Jangan Lupa Baca Juga : YTH 25 November
-----------------------------------------------
Moh. Taufiqurrahman - Blog2016
Instagram : masopu_
Twitter : @masopu_
Line ID : masopu_