Sabtu, 01 Oktober 2016

Renungan Hujan Pemanasan Global

Waktu itu, tepatnya jumat...
Walaupun ngantuk, tapi berkah...
Walaupun capek, tapi harus semangat beribadah...
Berhubung gue anggota remush, sorenya gue dateng ke sekolah buat liqo' atau bahasa gaulnya menthoring (kurang lebih seperti itu)

Hujan lebat banget udah kaya iklan shampo, tapi untung udah sampe sekolah duluan...
Lumayan, dapet berkah tambahan wawasan, kita akhirnya masuk ke pembahasan.
Di sana gue terdiam di sebuah perkataan yang menyebutkan pacaran.

Nggak mau salah ngomong ahh, ngomong seadanya aja, takut salah...
Tapi bener juga, emang ada hukumnya pacaran itu diperbolehkan? dianjurkan? atau malah dihalalkan?

Kita sama sama belajar...
Gimana dengan perumpamaan "pacaran sehat"
Mitos atau fakta bahwa pacaran yang kaya begituan emang bener bener ada?
Ini bedalah ama pembahasan gue tentang Pacaran Tanpa Jadian yang udah gue jelaskan di artikel gue sebelumnya.



Banyak orang berpendapat bahwa pacaran sehat itu benar benar ada...
Konon katanya yang sama sama ngerti agama, sengaja jarang ketemuan dan lain sebagiannya. Tapi bukannya kalo keduanya ngerti agama, seharusnya juga bisa ngerti kalo pacaran nggak pernah dianjurkan?

Ujung ujungnya, pacaran jaman sekarang dijadikan suatu kebanggaan tersendiri di mata para pelakunya. Pacar bagai dijadikan tropy kemenangan yang dapat dipamerkan ke seluruh pelosok desa. Itu pacar udah kaya piagam penghargaan, yang dibawa pulang, dilaminating dulu, baru dipajang atau dijadiin arsip dalam satu map.

Emang perlu banget ya? Bukannya jodoh udah ada yang ngatur?
Bokap Nyokap gue aja terpisah oleh berkilo kilo meter jarak luasnya nusantara. Dibatasi dua selat dan satu pulau dikelilingi samudra. Yang satu sasak yang satu jawa. Sampe sekarang gue nggak tau, apa yang mempersatukan mereka.

Menurut surfey aja, peluang orang bisa melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan dengan teman satu sekolah itu kecil banget mblo. Jadi percuma, cuma sedikit orang yang bisa mempertahankan hubungan mereka, itu sama aja bohong.

Cinta itu nggak harus memiliki broder...
Amati saja, namun jangan zina mata.
Doakan dia, semoga tuhan senantiasa menjaganya.
Tawaqal, karena jodoh udah ditentuin tuhan buat kita.
Kejar dia, jika kamu lelaki, maka jangan datangi anaknya dan mendekatinya, datangi orangtuanya dan dekati mereka, supaya dapet restu :v

Bukan berarti gue benar atau sok benar.
Karena yang benar hanya datang dari Allah SWT.
Dan semua kesalahan sesungguhnya murni karena diri saya sendiri...
*kalimat turun temurun*
Sekian, Wassalamualaikum...


Jangan Lupa Baca Juga : Khilaf Malam Jumat Keramat
------------------------------------------------
Moh. Taufiqurrahman - Blog2016
Instagram : @masopu_
Twitter : @masopu_
Line ID : masopu_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coment yg baek ya, jangan SARA, jangan Promosi :'v